Ketidakdayaan itu sangatsangat menyakitkan...
juga bisa melumpuhkan...
Kelemahan untuk berkatakata telah hilang...
lenyap dibawa pawana yang menderu....
Pintang bersama kenangan lalu....
Ketidakdayaan aku untuk berkatakata...
telah berjaya membuatkan aku lumpuh...
lumpuh yang teramat...
sakit yang tiada penamat...
Kelemahan aku itu tidak pernah hilang...
kekal ia di situ..
kekal ia di sini..
Kekal ia buat selamanya...
Kelemahan aku tak pernah hilang...
bukan kerna tiada si penawar....
cuma aku...
aku yang takut untuk merasai kehidupan tanpa kelemahan...
Kerna likuliku hidup aku ini lebih kepada kenikmatan dalam kesengsaraan....
Aku tidak pernah meyalahkan sesiapa pun...
kerna aku tahu semua salah aku...
Aku tidak pernah mencuba, menikmati penawar yang ada....
Sebenarbenar kata,
bila aku bertemu dengan penawar itu...
Hati aku berdebar...
berdebar kerana aku tahu kelemahan aku amat payah untuk diubati...
Dan bila aku berjumpa penawar yang lain...
selalunya penawar itu bukan milik kelemahan aku...
ia milik kelemahan orang lain...
dan aku terus berpaling...
membawa hati...
melangkah kaki...
menuju ke destinasi...
yang aku sendiri tidak pasti..
juga bisa melumpuhkan...
Kelemahan untuk berkatakata telah hilang...
lenyap dibawa pawana yang menderu....
Pintang bersama kenangan lalu....
Ketidakdayaan aku untuk berkatakata...
telah berjaya membuatkan aku lumpuh...
lumpuh yang teramat...
sakit yang tiada penamat...
Kelemahan aku itu tidak pernah hilang...
kekal ia di situ..
kekal ia di sini..
Kekal ia buat selamanya...
Kelemahan aku tak pernah hilang...
bukan kerna tiada si penawar....
cuma aku...
aku yang takut untuk merasai kehidupan tanpa kelemahan...
Kerna likuliku hidup aku ini lebih kepada kenikmatan dalam kesengsaraan....
Aku tidak pernah meyalahkan sesiapa pun...
kerna aku tahu semua salah aku...
Aku tidak pernah mencuba, menikmati penawar yang ada....
Sebenarbenar kata,
bila aku bertemu dengan penawar itu...
Hati aku berdebar...
berdebar kerana aku tahu kelemahan aku amat payah untuk diubati...
Dan bila aku berjumpa penawar yang lain...
selalunya penawar itu bukan milik kelemahan aku...
ia milik kelemahan orang lain...
dan aku terus berpaling...
membawa hati...
melangkah kaki...
menuju ke destinasi...
yang aku sendiri tidak pasti..
*...moga aku dapat ketemu penawar pada kelemahan diri aku...*